Selasa, 24 Januari 2023

Batik Kusuma Bangsa Idola-KU


             PGRI adalah organisasi di Indonesia yang anggotanya berprofesi sebagai guru. Organisasi ini didirikan dengan semangat perjuangan para guru pribumi pada zaman Belanda. Pada awalnya organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).        

Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas. Kongres Guru Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta, dengan jiwa semangat proklamasi 17 Agustus 1945 segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 - seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

                  Dasar Hukum pada Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 merupakan sebagai tanda penghormatan kepada guru, pemerintah RI menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November sebagai Hari guru nasionalhari guru diperingati setiap tahun, sejak tanggal tersebut itulah ternyata mengapa kita merayakan Harai Guru Nasional setiap tanggal 25. Batik PGRI digunakan setiap bulannya di tanggal 25.

ARTI LAMBANG PGRI



Bagaimana Cara Mengatasi Keengganan Menulis


Judul           : Bagaimana Cara Mengatasi Keengganan Menulis Oleh Rizky Sulih Saputra, S.Pd.


Resume Ke      : 7
Gelombang      : 28
Tanggal            : Senin, 23 Januari 2023
Tema                : Mengatasi Writers Block
Narasumber     : Ditta Widya Utami, S.Pd.
Moderator        :  Rallyanti, S.Sos., M.Pd.

Malam ini kembali mengikuti pembelajaran KBMN ke-28 yang diketuai oleh Bapak Wijaya Kusuma beserta tim solid. Seperti malam sebelumnya sangat luar biasa. Berbagi pengalaman dengan penulis hebat. Malam ini dibawakan oleh narasumber Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd dan moderator oleh Ibu Raliyanti.


Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr. adalah salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Menikah dengan Muhammad Kholil, S.Pd.I. dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Fatih Musyfiq. Selain aktif di MGMP, anak kedua dari pasangan Dastewi, S.Pd. dan Tia Makmur Setiana, S.Pd. ini juga aktif di bidang literasi. 

Ibu Ditta Widya Utami alumni KBMN ke-7. Beliau masih muda, cantik, energik dan ramah. Siapa pun yang ingin menulis dibutuhkan keseriusan tidak bisa instan.  Diperlukan jam terbang yang cukup banyak agar bisa menjadi seperti Omjay, Bunda Kanjeng, Pak Dail, Bunda Aam, Bu Rali, Mr. Bams, Prof. Eko, dan lain-lain. Beliau  senang membaca buku-buku cerita sejak kecil (sebelum SD) dan sejak di sekolah dasar menulis di buku diary. 

Saat SMP, sering mengirim tulisan ke mading sekolah dan pernah menulis cerita di buku tulis yang dibaca bergiliran oleh teman-teman. Menulis diary atas arahan guru Bahasa Sehingga bisa menulis diary dalam bahasa Inggris. Bahkan sampai  SMA, masih tetap menulis diary. Teman-teman dekat yang membaca diary memuji beliau sudah seperti membaca novel.

Self healing adalah menulis apa yang dirasakan. Masa-masa remaja banyak emosi yang tertuang dalam catatan diary beliau. Beberapa psikologis menyarankan menulis sebagai salah satu cara mengatasi depresi. Membiasakan menulis bisa memberi banyak manfaat. 

Beberapa pengalaman beliau dimulai dari kuliah antara lain :

1. Meraih juara dua membuat buku Petualangan Kimia bersama teman kelompok dan diikutsertakan dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa di Jurusan. 

2. Menulis proposal bersama teman-teman Berhasil mendapatkan dana hibah untuk asosiasi profesi dari Dikti hingga 40 juta. Di tahun 2009-2010 jumlah tersebut tentu sangat besar.
 
 3. Menerbitkan buku mayor angkatan pertama tantangan Prof. Eko

 4. Lulus menulis esai di seleksi Calon Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan.

 
 Mengajar di Boarding School dengan aktivitas yang padat membuat beliau mengambil jeda sejenak dalam dunia kepenulisan. Menulis lagi awal masa pandemi, mengikuti kelas menulis bersama PGRI dan masuk di angkatan ke-7.

Kemudian aktif kembali menulis di blog. Bahkan berkesempatan menulis bersama Prof. Eko. Semua bermula dari arahan pembelajaran membuat resume di KBMN.
Bergabung dengan grup KBMN sepakat bahwa kita menulis memiliki banyak manfaat (disadari/tidak).

Malam ini dengan tema  Writer's Block, ada saatnya dalam dunia menulis tiba-tiba ide hilang. Kemudian tidak ada gairah untuk menulis. Sehingga bila terus-menerus keinginan untuk menulis lenyap. Bagaimana untuk mengatasi hal ini dan biasa disebut Writer's Block?


"Pertama-tama mari kita samakan persepsi bahwa aktivitas menulis itu bermakna luas."

 Writers Block adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulis. Istilah Writer's Block sudah ada sejak tahun 1940-an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika.

 Berkaca dari pengalaman, Writers Block ini bisa berulangkali terjadi. Menghambat kita sebagai penulis. Itulah mengapa  bisa dikatakan Writers Block ini sebagai "virus"

Writers Block itu seperti penyakit, jika tidak segera disembuhkan akan menjadi parah, nah biar tidak semakin parah penyakitnya tentu segera kita ketahui apa faktor penyebabnya. 

Yang pertama, penyebab Writers Block bisa juga menulis di luar kebiasaan. 

 Misalnya :                                             Seseorang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak lekas beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang Writers Block.

 Bagaimana cara mengatasinya?

1. Mencoba hal baru dalam menulis bisa jadi alternatif solusi. Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dengan sebelumnya pasti menyenangkan.

 2.  Istirahat sejenak melepaskan jenuh.
Beberapa teman penulis terkadang memilih untuk sejenak rehat dan melakukan hal yang disukai untuk refreshing.

3. Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak  agar bisa mengekspresikan ide dalam bentuk kata.Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. 


Yang kedua disebabkan strees
Penyebab Writers Block bisa juga karena stress. Terlalu banyak yang dikerjakan sehingga bingung memulai dari mana. 

Yang ketiga disebabkan lelah fisik dan mental. Jika sedang lelah bawaannya ingin rebahan. Seperti yang saya alami semalam. Padahal sudah niat ingin segera menuntaskan resume. Namun karena keadaan lelah menyebabkan keengganan menulis resume.



 Yang keempat penyebab Writers Block lagi adalah terlalu perfeksionis.

Perfeksionis yaitu selalu mengikuti aturan. Menulis lupakan aturan. Jangan memperdulikan aturan yang berlaku. Menulislah sesuai keinginan atau menulis bebas. Pengalaman beliau menulis diary menggunakan Bahasa Inggris. Menulis melupakan aturan. Jika menulis sesuai grammar yang ada bisa membuat kita enggan lagi menulis. Percaya diri itu kunci bisa menulis diary Bahasa Inggris.

"Bila terlalu perfeksionis, sesuai kaidah niscaya diary berbahasa Inggris itu tidak akan pernah rampung." Pengalaman beliau menulis buku Bahasa Inggris.

Beberapa buku yang sudah diterbitkan antara lain:
Buku solo pertama berjudul "Lelaki di Ladang Tebu" berasal dari kumpulan draft cerpen di laptop.


Tips menulis dari beliau :
"Tips yang dikutip dari seorang penulis Mark Twain :

"Rahasia untuk maju adalah memulai. Rahasia untuk memulai adalah memecah tugas-tugas rumit Anda yang luar biasa menjadi tugas-tugas kecil yang dapat dikelola, dan kemudian memulai dari yang pertama."


Pengalaman penuh inspirasi dari narasumber Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd. sungguh sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan pembelajaran ini. Menulislah dengan bahagia. Apa yang sedang dipikirkan segera dituangkan dalam bentuk tulisan. Menulis lupakan aturan, membuat kita menjadi leluasa. Lambat laun seiring waktu bisa sambil mempelajari aturan menulis. Memperbanyak membaca buku. Jika ingin menulis puisi bacalah buku-buku yang isinya puisi. Jika ingin menulis cerpen, bacalah buku-buku yang isinya kumpulan cerpen. Begitu juga dengan yang lainnya. 

KATA INDAH SENIN 23 JANUARI 2023:

Kita terlalu khawatir dengan penilaian orang lain, padahal sejatinya tak pernah ada manusia yang sempurna. Buku buku best seller pun ada edisi revisinya, kan?

Cara mengatasinya: Dengan mengingat niat awal kita menulis. Mengingat kembali masa masa dimana kita menikmati proses menulis itu sendiri. Dan tak lupa berdoa, Seperti malam ini, sebelum menulis di grup ini, saya juga meminta doa pada kedua orang tua saya .

Ada pepatah yang mengatakan:"It doesn't matter how brilliant is your brain. If u do not speak up, it would be zero." Mari, tuangkan dan sampaikan ide ide kita, pemikiran pemikiran kita, perasaan perasaan kita agar menjadi lebih bermakna.

TERIMA KASIH.....

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 




LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran


 

 

Lokasi

SD NEGERI 2 GIRITONTRO

Lingkup Pendidikan

Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai

Peserta didik

Penulis

Rizky Sulih Saputra, S.Pd.

Tanggal

19 Januari 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang penulisan best practise ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran Matematika. Hal tersebut ditandai dengan:

1. Siswa kurang semangat dalam mengerjakan soal

Matematika yang diberikan oleh guru.

2. Sering tidak memperhatikan saat pembelajaran.

3. Hanya  sebagian  kecil  siswa  yang  mau  belajar secara mandiri untuk membaca materi.

4. Tugas   tugas  yang  diberikan  oleh  guru  tidak

dikerjakan dengan sungguh sungguh, dan hanya sekedar mengumpulkan tugas untuk mendapat nilai saja.

5. Sebagian besar siswa memperoleh nilai dibawah

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Tantangan :

Apa saja yang menjadi

tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Setelah dilakukan identifikasi masalah melalui refleksi diri, wawancara dengan guru, kepala sekolah, dan juga pakar, maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu:

1. Kurangnya perhatian orang tua sebab orang tua sibuk bekerja.

2. Orang tua kurang memotivasi anaknya untuk giat

belajar.

3. Siswa  cenderung  lebih  memilih  untuk  bermain

game di handphone daripada belajar.

4. Anggapan  negatif  siswa  bahwa  Matematika  itu pelajaran yang sulit.

 

Tantangan yang ada di sekolah antara lain:

1. Penggunaan  media  pembelajaran  yang  kurang variatif.

2. Penggunaan metode pembelajaran yang monoton.

3. Siswa belum familiar dengan chromebook sebagai

TPACK di kelas.

4. Alat peraga yang kurang variatif .


 

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah      langkah   yang   saya   lakukan   untuk mengatasi tantangan tersebut antara lain:

1. Memberikan  pengarahan  awal  tentang  manfaat

akun  belajar.id  bagi  siswa  kepada  orang  tua melalui kunjungan di kelompok belajar siswa.

 

2. Guru berusaha mengkondisikan siswa (membuat mereka terlibat aktif) yaitu dengan membimbing siswa bekerja kelompok dalam menggunakan akun belajar.id untuk bisa mengakses Chromebook dan Google Workspace ( Jamboard dan Classroom).

 

 

3. Guru mencari sumber referensi dari media belajar online di Youtube dan yang lain.

 

4. Guru  telah  melaksanakan  pembelajaran  sesuai alokasi waktu yang telah ditentukan pada perangkat ajar.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Berikut merupakan dampak dari langkah langkah (aksi) PPL 1 yang telah dilakukan terhadap pembelajaran:

1. Dampak dari penerapan media Chromebook dan

Google Workspace ( Jamboard dan Classroom) membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, sebab  semua  siswa  ikut  mencoba  mengerjakan dan mempraktikkan Jamboard tersebut untuk memecahkan permasalahan (mengerjakan soal).

 

2. Dampak dari penerapan media Chromebook dan Google Workspace ( Jamboard dan Classroom) membuat siswa merasa senang mengikuti pembelajaran sebab siswa tertantang menyelesaikan soal untuk bisa menyelesaikan masalah/ instruksi yang dberikan guru.

 

3. Dampak   dari   penerapan   model   PBL   dalam pembelajaran Matematika membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Siswa diarahkan untuk memahami permasalahan yang timbul, kemudian berdiskusi didalam kelompoknya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan bimbingan guru. Kepercayaan diri siswa juga mengalami peningkatan sebab mereka berani tampil untuk mempresentasikan hasil diskusi.

 

Secara keseluruhan, hasil dari langkah  langkah (aksi) PPL 1 yang telah dilakukan dinyatakan efektif. Hal tersebut dibuktikan dengan indikator motivasi belajar naik dari sebelumnya.

 

Indikator motivasi belajar:

1. Adanya keinginan untuk mencari sumber jawaban di Google Workspace Jamboard.


2. Adanya  dorongan  dan  kebutuhan  melakukan kegiatan

3. Disiplin mengikuti kegiatan

4. Kepuasan

5. Adanya konsentrasi dalam belajar

6. Adanya rasa ingin tahu yang tinggi tentang media

belajar Google Workspace

7. Semangat dalam belajar Google Jamboard

8. Adanya  antusias  dari  dalam  diri  siswa  dalam mencari jawaban sesuai soal yang diberikan pada Google Jamboard

9. Adanya kepercayaan diri untuk menampilkan hasil karya kelompok dan individu.

 

Respon siswa saat pembelajaran terlihat bahwa terjadi peningkatan motivasi. Hal ini didasarkan pada indikator pengamatan, yaitu:

Sikap ingin tahu, meliputi:

1. Antusias mencari jawaban pada Google  Jamboard

2. Perhatian pada objek yang diamati

3. Antusias pada proses pendekatan saintifik

4. Menanyakan  setiap  langkah  kegiatan  di  Google Jamboard terlebih pada saat menempelkan secara online gambar-gambar yang dibutuhkan di Google Jamboard

Sikap disiplin, meliputi:

1. Mengikuti kegiatan pembelajaran tepat waktu

2. Patuh pada aturan saat pembelajaran

3. Mengerjakan/mengumpulkan  tugas  tepat waktu

Google Classroom

4. Mengikuti kaidah berbahasa yang baik

 

Peningkatan motivasi tersebut berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil evaluasi dari 27 siswa di kelas 5 sebanyak 23 siswa memperoleh nilai di atas KKM (85% siswa mencapai KKM 75). Sedangkan sebelum dilakukan aksi hanya 10 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM (37% siswa mencapai KKM).

 

Kepala sekolah, rekan sejawat, orang tua dan siswa merespon baik terhadap pembelajaran menggunakan model PBL berbantuan Google Workspace ( Jamboard dan Classroom).

 

Faktor keberhasilan dalam pembelajaran ini adalah adanya dukungan dari kepala sekolah, orang tua dan rekan sejawat, serta sarana dan prasarana seperti laptop, LCD proyektor, ruang kelas bersih dan nyaman, akun belajar.id untuk mengakses Google Workspace   (   Jamboard   dan   Classroom),   serta


lingkungan       yang       mendukung       terciptanya pembelajaran yang kondusif.

 

Rencana tindak lanjut:

1. Membuat perangkat ajar yang berpusat pada siswa yaitu RPP yang dilengkapi dengan materi ajar, media, instrumen penilaian, serta LKPD untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

2. Menggunakan media – media pembelajaran yang variatif serta inovatif salah satu contohnya adalah memanfaatkan Google Workspace untuk pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar siswa yang berdampak pada peningkatan hasil belajar.

3. Menggunakan    alat    peraga    konkret    sebagai pembelajaran kontekstual.

4. Pemanfaatan  TPACK  (AI,  AR,  VR)  khususnya Chromebook pada pembelajaran selanjutnya supaya siswa tidak bosan dan lebih termotivasi untuk belajar.

5. Menciptakan     suasana     pembelajaran     yang

menyenangkan  dengan  variasi  metode  maupun model pembelajaran.

6. Saya memberikan link youtube video PPL 1 saya kepada orang tua siswa, dan mereka memberi respon positif.  Orang tua berharap kedepannya guru bisa lebih kreatif lagi dalam menciptakan pembelajaran yang menarik bagi siswa melalui variasi media maupun metode pembelajaran.


ADMINISTRASI GURU ONLINE

 Capaian Pembelajaran (CP) Implementasi Kurikulum Merdeka SD Fase C