BELAJAR KENAL DAN PRAKTEK MENULIS PUISI
Resume ke-17
Gelombang: 28
Tanggal: 15 Februari 2023
Tema: Menulis Puisi
Narasumber: Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd.
Moderator: Sim Chung Wei, SP.
Biodata Narasumber :
E. Hasanah, dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 10 Agustus 1967 dari pasangan Bapak Adjar Djarkasih dan Umi Siti Aisyah. Menikah dengan Drs. M. Hasan, M.Si. tahun 1988 dengan dikaruniai tiga orang anak yakni, Hanief Syahrizal, S.Pd. (guru Matematika di SMAN 1 Cicurug), Hasbi Aprizal, S.Hum. (merintis usaha), dan Hasri Ahsanti, S.Tr. (bekerja di Rumah Sakit Paru Karawang).
Riwayat Pendidikan:
SDN Bojong Genteng (lulus tahun 1980),
Madrasah Diniyah (lulus tahun 1982),
Madrasah Tsanawiyah Al-Manshuriyah Pamatutan (lulus tahun 1983),
SMA Negeri Cibadak Sukabumi (lulus tahun 1986),
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Ibn Khaldun Bogor (lulus tahun 1992).
Pascasarjana IMNI program studi manajemen Pendidikan (lulus tahun 2010)
Pascasarjana Program Studi Administrasi Pendidikan UNINUS (lulus tahun 2019)
Pascasarjana Ilmu Pendidikan (S3) di UNINUS Bandung (lulus tahun 2022).
Riwayat Pekerjaan: Berkiprah di dunia Pendidikan sebagai
guru di MAN Cibadak (1994-2015)
guru di beberapa lembaga pendidikan swasta (1990-2017),
Pendiri Yayasan Pendidikan Halima Al-Azar (Kursus, Kober, dan TK Halima Bojonggenteng, 2002 - sekarang)
Pengawas Madrasah Aliyah di Kankemenag Sukabumi (2015 - sekarang)
Pengajar di STAI Kharisma Cicurug.
Prestasi yang telah diraih: diantaranya
Pengawas berprestasi tingkat Jawa Barat tahun 2021
salah satu Peraih Anugerah Guru dan GTK Kemenag Berprestasi Tingkat Nasional Kategori Pengawas Madrasah Berprestasi tahun 2021,
pengelola kursus berprestasi ke-3 tingkat provinsi Jawa Barat tahun 2015
Buku Solo
Buku Panduan Guru Penulis Pemula (buku solo dengan ISBN 978-623-378-050-6, terbit September 2021)
Selaksa Suara Sukma (Buku solo dengan ISBN 978 623 378 538 9 terbit 2023),
Buku antologi 70 judul, diantaranya;
Tantangan Pendidikan Abad ke-21_Antologi Artikel Dunia Pendidikan Indonesia di Era Digital;
Menggerakkan Literasi Mencerdaskan Generasi_Antologi Pegiat Literasi Berbagi dan Beraksi;
Inspirasi dalam Untaian Puisi,
Motto
"Sesungguhnya hanya orang-orang berakal yang dapat menerima pelajaran" (QS Az-Zumar [39]: 9)
MENULIS PUISI
Apakah puisi itu? Berikut beberapa definisi
Menurut KBBI
Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilah dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama dan makna khusus.
Sajak
Jika Puisi diartikan sebagai Sajak, maka dalam sajak ada beberapa pembagian :
Sajak bebas puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik:
Sajak berpola puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain,
Sajak dramatik sas puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang
Sajak lama puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal
Sajak mbeling sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang, sajak main-main
Puisi menurut H.B. Jassin
Suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.
Struktur Fisik Puisi (Unsur Wujud)
Bentuk: Berbentuk baris - bait
Diksi: Pemilihan kata indah & memiliki kekuatan makna
Majas: Bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair
Rima: Persamaan bunyi di baris/akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi
Jenis-jenis Puisi
Puisi Lama: Puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kat dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata di tiap baris.
Puisi Baru: Puisi yang tidak terikat oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Lama
Tidak diketahui nama pengarangnya
Penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan.
Sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait.
Jenis-jenis Puisi Lama
Mantra, yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contoh: mantra untuk mengobati orang dari mahluk halus
Sihir lontar pinang lontar
Terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi
Pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, setiap bait terdiri dari 4 baris, dan di tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi. Contoh: pantun nasihat.
Sungguh elok emas permata
Lagi elok intan baiduri
Sungguh elok budi bahasa
Jika dihias akhlak terpuji
Seloka, adalah pantun yang berkait atau bertautan. Contoh:
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam dan siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
Talibun, yaitu pantun genap yang setiap barisaya terdiri dari 6, 8 atau 10 bar Contoh:
Anak orang di padang tarap
Pergi berjalan ke kebun bunga
Hendak ke pekan hari tiap senja
Di sana sirih kami kerekap
Meskipun daunnya berupa
Namun rasanya berlain juga
Ciri-ciri Puisi Baru
Memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama)
Persajakan akhir yang teratur
Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain.
Sebagian besar puisi empat seuntai (baris)
Jenis-jenis Puisi Baru
Balada, yaitu puisi berisi kisah/cerita
Himne, adalah puisi pujaan untuk menghormati tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air
Ode, adalah pusi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu.
Epigram, yaitu puisi yang berisi tuntunan /ajaran hidup.
Romansa, adalah puisi yang berisi luapan cinta kasih
Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan
Satire, yaitu puisi yang berisi sindiran/kritik
Praktek Membuat Puisi
BUAT PARA F1ers
Toto Mulyoto
Jangan tampilkan wajah sayu
Kami tak perlu kalian tunggu
Jangan tampakkan rasa sedih
Saksikan kami masih tertatih
Meski kalimat sering tercekat
Kisah indah tak pernah mengalir cepat
Yang menakutkan bukanlah terlambat
Dan kegagalan bukanlah laknat
Melajulah terus menuju garis batas
Lewati semua dan singkirkan rintangan
Kami setia meniti hari menata kata
Dalam belantara yang sembunyikan titik dan koma
Melajulah kawan, teruskan hingga tuntas
Lewati semua dan gapailah kemenangan
Tunggulah kami di ujung jalan
Atau di puncak tangga pendakian
Siapkan diri kalian dengan tenang
karena kami pasti akan datang
Sekarang kami jauh di belakang
namun tetap yakin akan menang
Ketika nanti saatnya tiba,
Tangkupkan dua tangan menjura
Iringi kami dengan langkah-langkah kecil
Bersama-sama lantangkan suara: KITA BERHASIL!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih kak