Sabtu, 25 Februari 2023

MENULIS BUKU AJAR

 MENULIS BUKU AJAR


Resum ke-19
Gelombang ke-28

Judul : Menulis Buku Ajar

Narasumber : Dr Mudafiatun Istirahat, M. Pd

Moderator   : Mutmainah







Pertama kita sebagai penulis buku adalah menguasai penguasaan ilmu melalui sering membaca, kemampuan berbahasa dengan sering berlatih menulis, dan paling penting adalah punya komitmen untuk tetap menulis, karena yang disebut penulis adalah mereka yang menulis setiap hari (A Wan Bong)

Salah satu tantangan penulis adalh menulis Buku Ajar yaitu buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001)

Dengan demikian buku ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar, pengertian lebih lanjut adalah sebagai berikut :

  1. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis
  2. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.
  3. Bahan Ajar terdiri dari :
    • Bahan ajar Cetak yaitu Buku Teks, Buku Referensi, dan Monograf,  terdiri dari : Bahan Ajar Mandiri = Modul = BAJJ ; Panduan = Petunjuk = Pedoman; Atlas = Peta; Diagram = Poster; Brosur = Leaflet = Manual
    • Bahan Ajar non-Cetak terdiri dari Internet = Web Based Courses = e-learning • CAI = Pembelajaran Berbantuan Komputer • Slide • Video / TV • Audio / Radio

Syarat minimal terjadinya pembelajaran adalah : Siswa/Mahasiswa, Materi, dan Guru/Dosen, disinilah materi diwujudkan guru melalui buku ajar, dan seharusnya mengacu pada trilogi pembelajaran, yaitu : Tujuan, Srtategi, dan Penilaian, sehingga sangat penting dipakai sebagai acuan pembelajaran, paling tidak buku ajar ini dianggap penting karena :

1.    Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/ mahasiswa

2.    Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru

3.    Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja

4.    Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi

5.    Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi


Prinsip pemilihan materi buku ajar

  1. PRINSIP RELEVANSI, Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian capaian pembelajaran dan kemampuan akhir. Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.
  2. PRINSIP KONSISTENSI/KEAJEGAN, Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai peserta didik empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam.
  3. PRINSIP KECUKUPAN, Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata pelajaran dan kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

CARA PENYUSUNAN BUKU AJAR

  1. PENATAAN INFORMASI (compilation text), Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan silabus yang telah disusun
  2. PENGEMASAN KEMBALI (information repackaging), Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalam silabus
  3. MENULIS SENDIRI (starting from scratch), Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan silabus mata pe;ajaran yang diampu

Lebih lanjut Ibu Dr.Muda menyampaikan bahwa buku ajar penting dalam pembelajaran karena :

1. Guru memiliki lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa.

2. Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru.

3. Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja.

4. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi.

5. Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi

Mengacu pada TRILOGI PEMBELAJARAN, yaitu tujuan, strategi, penilaian.Seorang guru memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dalam mengajarnya yaitu dengan menata buku ajar sendiri sesuai mata pelajaran yang diampunya.

Buku Ajar pada umumnya :

1. Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/mahasiswa

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran

3. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel

4. Strukturnya berdasarkan kompetensi yang akan dicapai

5. Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.

6. Selalu memberikan rangkuman.

7. Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa.

8. Dikemas untuk digunakan dalam pembelajaran.

9. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa.

10. Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar.

Buku Teks pada umumnya :

1. Ditulis terutama untuk digunakan dosen atau pembaca umum, dipasarkan secara luas.

2. Tidak selalu menjelaskan tujuan pembelajaran.

3. Disusun secara linier.

4. Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content). 

5. Belum tentu memberikan latihan bagi mahasiswa.

6. Belum tentu ada rangkuman.

7. Dikemas untuk dijual secara umum.

8. Tidak ada mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai.

9. Tidak memberi petunjuk cara mempelajari.

Sabtu, 18 Februari 2023

BELAJAR KENAL DAN PRAKTEK MENULIS PUISI

 

BELAJAR KENAL DAN PRAKTEK MENULIS PUISI


Resume ke-17

Gelombang: 28

Tanggal: 15 Februari 2023

Tema: Menulis Puisi

Narasumber: Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd.

Moderator: Sim Chung Wei, SP.






Biodata Narasumber :
E. Hasanah, dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 10 Agustus 1967 dari pasangan Bapak Adjar Djarkasih dan Umi Siti Aisyah. Menikah dengan Drs. M. Hasan, M.Si. tahun 1988 dengan dikaruniai tiga orang anak yakni, Hanief Syahrizal, S.Pd. (guru Matematika di SMAN 1 Cicurug), Hasbi Aprizal, S.Hum. (merintis usaha), dan Hasri Ahsanti, S.Tr. (bekerja di Rumah Sakit Paru Karawang).

Riwayat Pendidikan: 
SDN Bojong Genteng (lulus tahun 1980), 
Madrasah Diniyah (lulus tahun 1982), 
Madrasah Tsanawiyah Al-Manshuriyah Pamatutan (lulus tahun 1983), 
SMA Negeri Cibadak Sukabumi (lulus tahun 1986), 
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Ibn Khaldun Bogor (lulus tahun 1992). 
Pascasarjana IMNI program studi manajemen Pendidikan (lulus tahun 2010) 
Pascasarjana Program Studi Administrasi Pendidikan UNINUS (lulus tahun 2019)  
Pascasarjana Ilmu Pendidikan (S3) di UNINUS Bandung (lulus tahun 2022).

Riwayat Pekerjaan: Berkiprah di dunia Pendidikan sebagai 
guru di MAN Cibadak (1994-2015) 
guru di beberapa lembaga pendidikan swasta (1990-2017), 
Pendiri Yayasan Pendidikan Halima Al-Azar (Kursus, Kober, dan TK Halima Bojonggenteng, 2002 - sekarang) 
Pengawas Madrasah Aliyah di Kankemenag Sukabumi (2015 - sekarang) 
Pengajar di STAI Kharisma Cicurug.

Prestasi yang telah diraih: diantaranya 
Pengawas berprestasi tingkat Jawa Barat tahun 2021  
salah satu Peraih Anugerah Guru dan GTK Kemenag Berprestasi Tingkat Nasional Kategori Pengawas Madrasah Berprestasi tahun 2021, 
pengelola kursus berprestasi ke-3 tingkat provinsi Jawa Barat tahun 2015   

Buku Solo  
Buku Panduan Guru Penulis Pemula (buku solo dengan ISBN 978-623-378-050-6, terbit September 2021) 
Selaksa Suara Sukma (Buku solo dengan ISBN 978 623 378 538 9 terbit 2023),  

Buku antologi 70 judul, diantaranya; 
Tantangan Pendidikan Abad ke-21_Antologi Artikel Dunia Pendidikan Indonesia di Era Digital; 
Menggerakkan Literasi Mencerdaskan Generasi_Antologi Pegiat Literasi Berbagi dan Beraksi; 
Inspirasi dalam Untaian Puisi,

Motto
"Sesungguhnya hanya orang-orang berakal yang dapat menerima pelajaran" (QS Az-Zumar [39]: 9)


MENULIS PUISI
Apakah puisi itu? Berikut beberapa definisi

Menurut KBBI
Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilah dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama dan makna khusus.

Sajak
Jika Puisi diartikan sebagai Sajak, maka dalam sajak ada beberapa pembagian :
Sajak bebas puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik:
Sajak berpola puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain,
Sajak dramatik sas puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang
Sajak lama puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal 
Sajak mbeling sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang, sajak main-main

Puisi menurut H.B. Jassin
Suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Struktur Fisik Puisi (Unsur Wujud) 
Bentuk: Berbentuk baris - bait
Diksi: Pemilihan kata indah & memiliki kekuatan makna
Majas: Bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair
Rima: Persamaan bunyi di baris/akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi

Jenis-jenis Puisi
Puisi Lama: Puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kat dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata di tiap baris.
Puisi Baru: Puisi yang tidak terikat oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri-ciri Puisi Lama
Tidak diketahui nama pengarangnya
Penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan.
Sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait.
Jenis-jenis Puisi Lama

Mantra, yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contoh: mantra untuk mengobati orang dari mahluk halus
Sihir lontar pinang lontar
Terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta 
Aku sapa tidak berbunyi

Pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, setiap bait terdiri dari 4 baris, dan di tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi. Contoh: pantun nasihat.
Sungguh elok emas permata
Lagi elok intan baiduri
Sungguh elok budi bahasa
Jika dihias akhlak terpuji

Seloka, adalah pantun yang berkait atau bertautan. Contoh:
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam dan siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang

Talibun, yaitu pantun genap yang setiap barisaya terdiri dari 6, 8 atau 10 bar Contoh:
Anak orang di padang tarap
Pergi berjalan ke kebun bunga
Hendak ke pekan hari tiap senja
Di sana sirih kami kerekap
Meskipun daunnya berupa 
Namun rasanya berlain juga



Ciri-ciri Puisi Baru
Memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama)
Persajakan akhir yang teratur
Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain.
Sebagian besar puisi empat seuntai (baris)
Jenis-jenis Puisi Baru

Balada, yaitu puisi berisi kisah/cerita
Himne, adalah puisi pujaan untuk menghormati tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air 
Ode, adalah pusi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu. 
Epigram, yaitu puisi yang berisi tuntunan /ajaran hidup.
Romansa, adalah puisi yang berisi luapan cinta kasih 
Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan
Satire, yaitu puisi yang berisi sindiran/kritik


Praktek Membuat Puisi

BUAT PARA F1ers
Toto Mulyoto 

Jangan tampilkan wajah sayu
Kami tak perlu kalian tunggu 
Jangan tampakkan rasa sedih
Saksikan kami masih tertatih
 
Meski kalimat sering tercekat
Kisah indah tak pernah mengalir cepat
Yang menakutkan bukanlah terlambat
Dan kegagalan bukanlah laknat 

Melajulah terus menuju garis batas
Lewati semua dan singkirkan rintangan
Kami setia meniti hari menata kata
Dalam belantara yang sembunyikan titik dan koma
 
Melajulah kawan, teruskan hingga tuntas
Lewati semua dan gapailah kemenangan
Tunggulah kami di ujung jalan
Atau di puncak tangga pendakian

Siapkan diri kalian dengan tenang 
karena kami pasti akan datang
Sekarang kami jauh di belakang
namun tetap yakin akan menang 

Ketika nanti saatnya tiba,
Tangkupkan dua tangan menjura
Iringi kami dengan langkah-langkah kecil
Bersama-sama lantangkan suara: KITA BERHASIL!

BELAJAR 

Diksi & Seni Bahasa

 Diksi & Seni Bahasa

Resume ke-18

Gelombang: 28

Tanggal: 17 Februari 2023

Tema: Diksi dan Seni Bahasa

Narasumber: Maydearly (Maesaroh, M.Pd )

Moderator: Widya Arema






BIODATA NARASUMBER:
  1. Sumber: https://maydearly.blogspot.com/2021/07/biodata.html 
  2. Nama penanya Maydearly, beliau ingin nama ini yang dikenalkan dalam KBMN. Guru di SMPN 1 Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten ini dilahirkan di Lebak pada tanggal 26 November 1989. 
  3. Pendidikan  
  • MI Al-Hidayah Cinyiru pada tahun 1996
  • SMP Negeri 1 Cipanas
  • SMA Negeri 1 Cipanas lulus pada tahun 2008
  • S-1 di STKIP Setiabudhi Rangkasbitung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, lulus pada tahun 2013.
  • Pendidikan Magister di Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Study Pendidikan Bahasa Inggris selesai pada tahun 2020.
Buku-buku karya Penulis:
  1. 10 Buku Antologi 
  2. 2 Buku Kurator Jejak Pena Pengembara Aksara, dan Kisah Para Pendaki Mimpi
  3. Buku Duo Litersi Digital untuk Abad 21 bersama Prof. Eko Indrajit
  4. Buku Solo Trik Jitu Menjadi Penulis Milenial
  5. Buku Solo Episode 1 Januari 2020 dalam Kenangan
  6. Buku Solo Catatan Inspiratif
Pengalaman Mengajar :
  1. Guru di SD Kristen Mardi Utomo (2009-2010)
  2. Guru di SMPN 2 Lebakgedong (2009 - 2014)
  3. Guru di SDN 2 Ciladaeun (2010 - 2012)
  4. Guru di SMKN 1 Lebakgedong (2015 - 2017)
  5. Guru di SMPN 1 Lebakgedong (2011 - Sekarang)
  6. Asisten Dosen di Kampus STKIP Setiabudhi (2010 - 2012)
Pengalaman Narasumber :
  1. Narasumber Webinar Assesment of Product and Project for US di MGMP Wilbi 3 Kab. Lebak
  2. Teacher Training and Consultancy di ProNative (Maret 2021)
  3. Narasumber Kelas Menulis PGRI 
  4. Narasumber Kelas Menulis WIMP MPA
  5. Narasumber Kelas Guru Motivator Literasi Digital (GMLD)
Pengalaman Organisasi :
  1. Ketua ELOS di STKIP Setiabudhi (2010 - 2012)
  2. Pengurus MGMP Bahasa Inggris WILBI 3 di Bidang Pengembangan dan Inovasi (2017- Sekarang)
  3. Pembina OSIS SMPN 1 Lebakgedong (2017-2021)
  4. Kepala Pustakawan SMPN 1 Lebakgedong (2021)
  5. Pembina LKIR SMPN 1 Lebakgedong (2021)
  6. Ketua Pelatihan Menulis PGRI Gelombang 18 (2021)
  7. Admin Grup Pelatihan Menulis Gel. 18,19,20,21,22.
  8. Admin Grup Pelatihan Menulis WIMP MPA Angkatan 1
  9. Admin Tim Solid Omjay Pelatihan Menulis
  10. Founder Kelas Menulis Remaja Berkarya (Gelar Tikar/Tinta Karya) 
  11. Founder Kelas Menulis Pucuk Diksi
Motto Naasumber :
"Menulislah untuk hidup seribu tahun"

Medsos Narasumber:
  1. Personal Branding : Sang Blogger Milenial
  2. Instagram : Maydearly89
  3. Facebook : Mamah Agam
  4. Email : maydearly@gmail.com.
  5. Situs blog : maydearly.blogspot.com

Materi Nasumber: DIKSI DAN SENI BAHASA

Diksi – menurut narasumber - akar katanya dari bahasa Latin: dictionem, yang kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi diction Kata kerja ini berarti: pilihan kata. Maksudnya, pilihan kata untuk menuliskan sesuatu secara ekspresif, sehingga tulisan tersebut memiliki ruh dan karakter kuat, mampu menggetarkan atau mempermainkan pembacanya.

Selanjutnya narasumber menyampaikan bahwa orang yang memperkenalkan diksi sebagai sarana menulis indah dan berbobot dalam sejarah bahasa, adalah Aristoteles – seornag filsuf dan ilmuwan Yunani. Gagasan itu ia sebut diksi puitis yang ia tulis dalam Poetics– salah satu karyanya. Seseorang yang akan menulis indah, khususnya puisi, harus memiliki kekayaan yang melimpah: diksi puitis. 

Disampaikan pula oleh narasumber bahwa gagasan Aristoteles dikembangkan fungsinya, sehingga diksi tidak hanya diperlukan bagi penyair menulis puisi, tapi juga bagi para sastrawan yang menulis prosa dengan berbagai genre-nya.

William Shakespeare menurut narasumber dikenal sebagai sastrawan yang sangat piawai dalam menyajikan diksi melalui naskah drama. Ia menjadi mahaguru bagi siapa saja yang berminat menuliskan romantisme dipadu tragedi. Diksi Shakespeare relevan untuk menulis karya yang bersifat realita maupun metafora. Gaya penyajiannya sangat komunikatif, tak lekang digilas zaman.

Selanjutnya narasumber menyampaikan materi dengan model tanya - jawab

Mengapa diksi begitu penting dalam kajian sebuah bahasa? Sebab banyak keindahan  atas sebuah kata yang tak tereja oleh bibir. Diksi bak pijar bintang di angkasa yang menunjukan dirinya dengan kilauan, mempesona dan tak membosankan.
Apakah begitu sulit kita dalam berdiksi? Terkadang banyak penulis yang merasa takut dalam memulai sebuah tulisan, terkadang lidah kita merasa kelu untuk menulis sesuatu yang menakjubkan. Ada keraguan yang dibungkam sebelum diterjemahkan dalam bahasa.
Apakah mungkin saya bisa menulis sebuah bahasa yang indah? Menulis itu sederhana, sesederhana mengadukan gula dalam gelas kopi. Menulis dari apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan dan apa yang kita dengarkan
Jurus apa yang harus kita pakai agar kita mampu menulis dengan segala keindahan? Libatkan 5 macam panca indera kita. Penting untuk menjadi peka dan baper :
  1. Sense of Touch adalah menulis dengan melibatkan indera peraba. indra peraba dapat digunakan untuk memperinci dengan apik tekstur permukaan benda, atau apapun. Penggunaan indra peraba ini sangat cocok untuk menggambarkan detail suatu permukaan, gesekan, tentang apa yg kita rasakan pada kulit. Aplikasi indra peraba ini juga sangat tepat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak terlihat, seperti angin misalnya. Atau, cocok juga diterapkan untuk sesuatu yang kita rasakan dengan menyentuhnya, atau tidak dengan menyentuhnya.Contoh: Pada pori-pori angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi
  2. Sense of Smell adalah menulis dengan melibatkan indra penciuman hal ini akan membuat tulisan kita lebih beraroma. Tehnik ini akan lebih dahsyat jika dipadukan dengan indra penglihatan.Contoh: Di kepalaku wajahmu masih menjadi prasasti, dan aroma badanmu selalu ku gantungkan dilangit harapan
  3. Sense of Taste adalah menulis dengan melibatkan indra perasa. Merasakan setiap energi yang ada di sekitar kita. Penggunaan indra perasa sangat ampuh untuk menggambarkan rasa suatu makanan, atau sesuatu yg tercecap di lidah.Contoh: Ku kecup rasa pekat secangkir kopi di tangan kananku, sembari ku genggam Hp tangan  kiriku. Telah terkubur dengan bijaksana, dirimu beserta centang biru, diriku bersama centang satu
  4. Sense of Sight adalah menulis dengan melibatkan indra penglihatan memiliki Prinsip “show, don’t tell". Selalu ingat, dalam menulis, cobalah menunjukkan kepada pembaca (dan tidak sekadar menceritakan semata). Buatlah pembaca seolah-olah bisa “melihat” apa yang tengah kita ceritakan. Buat mereka seolah bisa menonton dan membayangkannya.  Prinsip utama dan manjur dalam hal ini adalah DETAIL. Tulislah apa warnanya, bagaimana bentuknya, ukurannya, umurnya, kondisinya.Contoh: Derit daun pintu mencekik udara ditengah keheningan, membuatku tersadar jika kamu hanya sebagai lamunan
  5. Sense of hearing adalah menulis dengan melibatkan energi yang kita dengar. Begitu banyak suara di sekitar kita. Belajarlah untuk menangkapnya. Bagaimana? Dengarlah, lalu tuliskan. Mungkin, inilah sebab mengapa banyak penulis sukses yang kadang menanti hening untuk menulis. Bisa jadi mereka ingin menyimak suara-suara. Sebuah tulisan yang ditulis dengan indra pendengaran akan terasa lebih berbunyi, lebih bersuara. Selain itu, penulis juga bisa berkreasi dengan membuat hal-hal yang biasanya tak terdengar menjadi terdengar.Contoh: Derum kejahatan yang mendekat terasa begitu kencang. Udara hening, tetapi terasa berat oleh jerit keputusasaan yang dikumandangkan bebatuan, sebuah keputusan yang menghakimiku untuk tak lagi merinduimu
Acap kali dalam menulis kita hanya melibatkan otak kita sebagai muara untuk berpikir tanpa kita dengar, tanpa kita rasa, tanpa kita raba, jika terkadang sesuatu di pelupuk mata bisa menjadi rongga untuk mencumbu tulisan kita.
Mengapa kita selalu melihat kursi yang kita duduki dengan pandangan yang begitu sederhana? Sesekali buatlah ia mempesona dan anggun. Di atas kursi ini, aku pernah memeluk ratapan bagaimana menungguimu dengan sebuah doa takdim. Setiap apapun yang kita lihat, sesekali kita rasakan, kita raba, bahkan kita ampu kan sebagai sebuah senyawa yang mampu bersuara.

Yakin, masih terasa sulit menulis diksi?

Narasumber pun menutup pertemuan dengan beberapa quote untuk memotivasi

Setelah mencoba, kita akan yakin, setelah yakin Pasti Bisa
...a true writer is someone that never feeling down. 
Betapa pun sulitnya keadaan yang kita hadapi, jangan sekali-sekali putus asa. Selalu berusaha, mencoba dan terus mencoba. Seberapa sulit pun seorang penulis menata perasaannya, ia selalu mampu menumbuhkan ide-ide baru


Rabu, 15 Februari 2023

Semangat Menulis Buku Cerita Digital

Semangat Menulis Buku Cerita Digital

 KBMN PGRI


Pertemuan 16

Gelombang : 28

Tema : Menulis Buku Cerita Digital

Tanggal : Senin, 13 Februari 2023

Narasumber : Nur Dwi Yanti, S. Pd

Moderator : Dail Ma'ruf M. Pd





"Orang yang berhenti belajar akan menjadi tua, entah usianya 20 tahun atau 80 tahun, sedangkan orang yang terus belajar akan muda selamanya." - Henry Ford

Bismillahhirrohmannirrahim. Assalammualaikum Warrohmatullohi Waabarokatuh. Salam sehat dan bahagia selalu...


Tulisan kali ini saya awali dengan ungkapan motivasi dari Henry Ford. Tepat sekali kita sebagai makhluk mulia ciptaan Tuhan yang dibekali dengan akal fikiran memang harus tetap belajar, tiada kata berhenti untuk belajar. Apalagi dengan perkembangan zaman dengan meningkatnya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Begitupun halnya dengan dunia tulis-menulis, yang awalnya kita hanya menulis di lembaran demi lembaran kertas namun dengan era globalisasi seperti sekarang ini kita juga bisa beralih ke era serba digital termasuk dalam menulis buku cerita. Sesuai dengan tema kelas belajar malam ini Senin, 13 Februari 2023 yaitu Menulis Buku Cerita Digital dengan narasumber luar biasa Ibu Nur Dwi Yanti S. Pd yang biasa dipanggin Ibu NDY. 

Tidak seperti biasanya, pertemuan kali ini merupakan pertemuan kedua melalui zoom yang biasanya menggunakan WAG. Seperti yang disampaikan oleh Moderator kali ini Bapak Dail Ma'ruf " Kalau kita tidak mau berubah dari zona nyaman dari paper ke digital, bisa-bisa kita menjadi guru yang 'kadaluarsa' ". Seirama dengan pertemuan kali ini yang biasanya menggunakan WAG beralih via zoom.

Materi kali ini disampaikan narasumber melalui aplikasi quizizz, namun sebelum kita ke materi yang disampaikan Ibu NDY, alangkah baiknya kita lebih mengenal beliau dengan berbagai aktivitas beliau sehari-hari, berikut pofile lengkapnya : https://sites.google.com/guru.sd.belajar.id/nurdwiyanti/profil?authuser=0.

Ibu NDY merupakan alumni KBMN gelombang 23, beliau bertugas di SDN Muncul 03 kota Tanggerang Selatan dan sedang menempuh S2 di UNINDRA Jakarta. Beliau juga saat ini sedang mengikuti Program Guru Penggerak Angkatan 6. Berikut beberapa prestasi yang diraih Ibu NDY  :
  1. Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Guru SD Tingkat Kota Tangerang Selatan Tahun 2016
  2. Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Guru SD Tingkat Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
  3. Juara 2 Guru Berprestasi Tingkat Kota Tangerang Selatan 2019

Selanjutnya beralih ke materi inti pada kelas belajar kali ini. Beberapa materi yang disampaikan oleh narasumber sebagai berikut :
Pengertian Buku Digital
Buku digital adalah salah satu jenis buku atau bacaan yang hadir dalam bentuk softcopy atau elektronik yang kemudian bisa dibaca menggunakan perangkat digital, baik itu smartphone maupun komputer (PC dan laptop).
E-book disebut buku nirkertas/ buku maya. Buku digital/ buku elektronik, disingkat e-book atau ebook, adalah bentuk digital dari buku cetak.
Menurut Oxford Kamus Bahasa Inggris, buku digital sebenarnya berawal dari buku cetak, kemudian buku cetak tersebut ubah dalam perangkat e-book yang dapat dibaca melalui komputer maupun pada ponsel genggam pribadi.

Fungsi Buku Digital 
  1. Sebagai salah satu alternatif  media belajar
  2. Sebagai media berbagi informasi
Tujuan Buku Digital 
  1. Memberikan kesempatan bagi pembuat konten untuk berbagi informasi dengan mudah, dengan cara yang menarik dan interaktif.
  2. Melindungi informasi yang disampaikan.
  3. Mempermudah proses memahami materi ajar.
Kelebihan/ efesiensi Buku Digital 
Kelebihan/ efesiensi buku digital diantaranya, buku digital lebih praktis, dari segi fisik lebih efisien, dapat diakses dimana saja, dapat disimpan file e-book tertampung di dalam memory, ramah lingkungan dan kustomisasi atau sesuai keinginan kostumer.

Jenis-jenis Format Buku Digital 
  1. EPUB ( Elektronic Publication) : Suatu format yang didefinisikan oleh Forum Open digital book dari International Digital Publishing Forum ( IDPF) mengacu pada XHTML dan XML. Hal itu merupakan standar yang berkembang.
  2. MOBI ( MobiPocket) : Format yang dapat digunakan oleh hampir semua PDA dan Smartphone. Dalam PC Windows, MobiPocket dapat melakukan konversi file chm, doc, html, acf, pdf, rtf, dan txt, kedalam format ini. 
  3. PDB ( Palm Database File) : Format yang memuat beberapa format buku digital berbeda untuk ditujukan ke perangkat berbasis Sistem Operasi Palm yang disebut PalmDOC
  4. PDF ( Portable Document Format) : Diciptakan oleh adobe dalam produk Acrobat yang digunakan dalam pertukaran dokumen. Format tersebut didukung oleh semua platform komputer dan perangkat Smartphone. Walaupun demikian, terdapat beberapa perangkat yang bermasalah menggunakan format ini karena ukuran layar yang tidak sesuai dengan format PDF.
  5. KF8 ( Kindle Fire Format) : Format yang hampir sama dengan EPUB yang disusun dalam PDB dengan DRM Amazon. 
Aplikasi Pemformatan Buku Digital
  1. Sigil merupakan sebuah software editor untuk EPUB (Electronik Publication) yang bersifat open source. https://sigil-ebook.com/   
  2. Scibus, aplikasi ini juga sudah banyak digunakan di berbagai OS Komputer. https://www.scribus.net/downloads/
  3. Aplikasi pengolahan kata yaitu Libre Office atau MS Office
  4. Aplikasi pengolahan gambar yaitu IbisPaint atau Adobe Photoshop
  5. Aplikasi audio editor yaitu Audacity/ format factory
  6. Aplikasi video editor yaitu Avidemux/ format factory.
Demikian pemaparan materi yang disampaikan narasumber sekaligus menutup tulisan saya kali ini. Semoga tulisan saya kali ini menjadi motivasi dan semangat bagi kita untuk menulis buku cerita digital. Jangan takut beralih dari zona nyaman agar kita menjadi insan yang berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan agar kita tidak "jalan di tempat" tetapi melangkah maju menggapai impian. Tetap semangat dan Salam Literasi...

Sabtu, 11 Februari 2023

Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

 Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis.


Resume ke 15 KBMN Gelombang 28

Tanggal           : 10 Februari 2023

Narasumber    : Yulius Roma Patandean,S.Pd

Moderator       : Arofiah Afifi, S. Pd.

Tema               : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis.

Dibuat oleh     : Nunung Fika Herawati Efendi.





Dengan menulis dan menerbitkan buku, kita telah menghargai diri kita sendiri, narasumber kelas KBMN 28 malam ini Bapak Yulius Roma Patandean,S.Pd adalah sebagai penulis dan editor profesional dan menyandang kelulusan ujian sertifikasi penulisan buku Non Fiksi. Beilau lahir di Toraja pada tanggal 6 Juli 1984 dan menjadi guru bahasa Inggri di SMA Negeri 5 Tana Toraja sejak tahun 2015. Ternyata ada aplikasi yang bisa digunakan agar tulisan naskah buku itu bisa sistematis, yaitu Zotero dan Mendeley yang populer di kalangan mahasiswa dan akademisi.

  • Cara membuat daftar isi, kutipan, daftar pustaka https://youtu.be/eePQwyHAcjw
  • Cara membuat indeks pada tulisan https://youtu.be/mS8bfNZT-rA
  • Cara membuab Judul Bab dan sub bab secara otomatis https://youtu.be/jXPr59aWJSc

Berikut penjelasan buku secara sistematis.

  1. Cara Membuat Indeks Pada Tulisan Berbentuk Buku. Pertama blog satu kata yang ingin dijadikan indeks, lalu memilih referensis di toolbar dan klik mark entry, lakukan pada semua kata yang ingin diindeks. Setelah itu pilih mark dan close. Untuk menghilangkan tampilan yang berubah setelah di-mark/tandai, klik home lalu pilih tanda so high. Untuk mengecek kata-kata yang sudah diindeks, klik kembali referensis, insert indeks dan ok.
  2. Cara Membuat Judul dan Sub Judul Tulisan Pada Naskah Buku Secara Otomatis. Pertama siapkan naskah daftar isi buku, sorot teks yang ingin dibuat sebagai Bab. Lalu klik page layout lalu pilih size A5. Untuk margin dapat disesuaikan Setelah itu blog teks klik home dan pilih heading 1 dengan ukuran 14 atau sesuai keinginan. Umumnya, heading 1 dipakai untuk penulisan nama bab. Heading 2 digunakan untuk penulisan nama sub bab, dan heading 3 digunakan untuk penulisan sub bab bab. Terakhir pilih Modify untuk mengatur format yang dibutuhkan. Done

Dari dua panduan di atas, peserta di minta untuk melihat tayangan YouTube untuk melihat penjelasannya.

Pak Roma menjelaskan jika masih ragu-ragu, maka COBALAH. Menulis, menyusun dan mengedit naskah buku tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada DICOBA atau dipraktekkan. Dengan mencoba, maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya.

Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba.

Percobaan mendorong teman-teman untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Pertanyaannya, apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan, maka LAKUKAN dengan segera. Praktekkan sekaligus, biarkan mengalir bersama jari-jari mungil teman-teman.

Percobaan mendorong teman-teman untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran, Melakukan proses lebih dalam menulis membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan kita tulis, susun dan terbitkan.. Pertanyaannya, apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan,  

Ketika Menulis harus menjadi sebuah budaya. Maka, BUDAYAKAN! bersama dengan praktek menyusun dan mengedit naskah. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya.

KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis, menyusun dan mengedit naskah yang selama ini kita lakukan. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam mempraktekkannya.

Melakukan proses lebih dalam menulis membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan  tulis, susun dan terbitkan.

Ada bebrapa pertanyaan dari peserta dan jawaban narasumber  yaitu: 

Cara Masuk ke pdfdrive. Di sana ada ribuan bahkan jutaan buku-buku online dengan versi Gratis untuk kita gunakan. Pdfdrive adalah perpustakaan portable Ini linknya: https://www.pdfdrive.com/

Terkait DOI jurnal terkunci, maka kita harus mengikuti petunjuk/anjuran/aturan dari penerbit jurnal tersebut. Biasanya berbayar, makanya tertutup. Saya baru sekali menggunakan Mendeley dan Zotero, jadi kurang familair lagi. Sudah terlanjur suka versi Ms Word  aplikasi menulis paling populer di android dan narasumber memberikan saran yaitu Wattpadd, Gramedia Writing Project, Writer Tools, Writer Plus, Novelist, dan lain-lain

Dari pertanyaan ibu Samsinar tentang alasan narasumber memilih Microsoft Word yang gratisan, dan menurut pak Roma adalah MS mudah diaplikasikan dan terdapat di mana-mana, tak butuh internet untuk menggunakannya. Fasilitas ada di semua vers Ms Office.

Cara mudah agar dapat memulai kata-kata saat memulai menulis, dan jawaban pak Roma adalah langsung tuliskan saja

Jika berantakan, biarkan tidak beraturan, jika ada waktu luang untuk membaca barulah urutkan kembali.

Jika buku kita adalah kumpulan artikel yang ditulis di blog dari hasil resume KBMN gel 28, bagaimana menyusun judul dan babnya. sementara setiap pertemuan dibahas masing-masing tema yang berbeda-beda, Langsung praktekkan saja pak di Ms Word berikan judul sesuai judul materi tiap pertemuan. Tinggal mengurutkan yang sama atau mirip topiknya. Sehingga naskah bukunya menjadi buku solo bentuk Bunga Rampai.

1.Apakah menulis di buku sistematika penulisannya sama dengan kita menulis non fiksi di blog pak?Contoh judul buku Solo kontennya dari artikel di program belajar menulis. Ini saya sistematiskan menggunakan Ms. Word



Konsep Buku Nonfiksi

 KONSEP BUKU NONFIKSI


Materi ke 14

Judul : Konsep Buku Nonfiksi

Hari/tgl : Rabu, 8 February 2023

Narasumber : Musiin, M.Pd

Moderator : Yandri NovitaSari, S.Pd

KBMN gelombang 28

Assalamualaikum wr.wb....

Malam berganti malam, setiap 2 hari sekali kubuka wa grup KBMN gelombang 28 pukul 19.00- 21.00 bahkan bisa sampe 22.00 , guna mengikuti materi demi materi,tak terasa sudah menginjak materi ke 14 biar tidak ketinggalan materi dan membuat resum setelahnya.

Malam ini juga ku ikuti materi dengan seksama walau ada saja gangguan sebelum pukul 19.00.tapi Alhamdulillah semuanya bisa di atasi dengan baik.

Mari kita lanjut ke materi yang ke 14 malam ini.

Bapak Ibu hebat, sekilas info tentang narasumber kita pada malam ini.

Bu Musiin atau akrab dipanggil Bu Iin merupakan guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri kelahiran Kota Tahu Takwa Kediri. Bu Iin juga merupakan peserta KBMN gelombang 8 yang berhasil duet dengan Prof. Eko Indrajit, karya buku mayor beliau berjudul *Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda Melalui Literasi. Selain menjadi penulis, beliau juga Founder Organisasi Swadaya Masyarakat YAPSI dan juga Founder PT In Jaya. Beliau juga alumni IKIP Negeri Malang ini juga berhasil menempuh Short Course di SEAMEO RELC di Singapura pada tahun 2015.

Motivasi Cinta menulis menurut Bu Musiin, M.Pd adalah :

  1. Orang boleh pandai setinggi langit,tapi selama ia tidak menulis,ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah,menulis adalah bekerja untuk keabadian
  2. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah.

Pengertian Tulisan Nonfiksi adalah karya tulisan yang bersifat baku dan berdasarkan fakta.Tulisan yang memberikan informasi tentang fenomena - fenomena aktual yang terjadi yang dapat dibuktikan sumber kebenaran nya dengan empirik.

1. Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual

2. Objektivitas yang tinggi dan berusaha menarik serta menggugah nalar pembaca

3. Bahasa bersifat denotatif,apa adanya

4. Penjelasan berupa fakta/ gagasan ( tabel,infografis,diagram)

Ada 3 pola penulisan buku Nonfiksi

  1. Pola Hierarkis, Buku di susun berdasarkan tahapan dari mudah k sulit atau dari sederhana ke rumit,contoh : Buku pelajaran.
  2. Pola Prosedural, Buku di susun berdasarkan urutan proses ,contoh : Buku panduan
  3. Pola klaster, Buku di susun secara poin per poin atau butir per butir.pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara.

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni

1. Pratulis

2. Menulis Draf

3. Merevisi Draf

4. Menyunting Naskah

5. Menerbitkan


Selasa, 07 Februari 2023

Indahnya Pantunku

 

MERANGKAI PANTUN

Oleh : Moch. Syaechu Nasirudin


Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”, asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019)

Menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) Pantun berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan, dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun, kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019), masih menurut Suseno,

Pantun pertama kali muncul dalam Sejarah Melayu dan hikayat-hikayat populer yang sezaman, sehingga di Nusantara ini banyak istilah untuk Pantun; menurut Suseno di Tapanuli, pantun dikenal dengan ende-ende, dijawa dikenal dengan istilah parikan, di Sunda dikenal dengan istilah paparikan (Suseno, 2006), dari sinilah kemudian pantun diakui oleh Unesco sebagai budaya Nusantara.

Cara Membuat Pantun adalah sebagai berikut :



  1. Memahami kaidah dan ciri-ciri pantun, Satu pantun terdiri atas empat larik atau empat baris, Masing-masing baris terdiri dari empat kata, Satu larik pantun terdiri atas 4-6 kata dan 8-12 suku kata, selanjutnya ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut 
  2. Menguasai perbendaharaan kata; Karana pantun syarat akan kaidah dan aturan maka harus menguasai banyak perbendaharaan kata agar pantun yang tersusun menjadi enak di baca dan sesuai dengan ciri-cirinya.
  3. Menulis Isi; Trik dalam menulis pantun yang paling mudah merupakan menulis isinya terlebih dahulu secara berurut, baru setelah isinya diketahui maka langkah berikutnya baru menentukan sampiran.
  4. Menulis Sampiran, Menentukan sampiran untuk melengkapi isi adalah baris ke 1 dan ke 2 dengan memperhatikan persamaanya.

Lantas apa perbedaan pantun dengan karya sastra lainya:

Setiap karya sastra apapun bentuknya, tentu empunyai kegunaan, sebagaimana keguanaan  pantun yang ternyata banyak sekali, selain untuk komunikasi sehari-hari bisa juga digunakan untuk mengawali sambutan pidato, lirik lagu, perkenalan, atau waktu dakwah bisa juga disisipi pantun, selain itu pantun melatih seseorang untuk berfikir tentang makna kata sebelum diujarkan.



Gelora Merdeka Belajar

Kijang lari jangan di kejar

Biarkan harimau menghadang jalanya

Kita wajib dukung kurikulum merdeka belajar

Bila tidak akan ketinggalan selamanya

Beli nangka di Sawojajar

Dagingnya tebal kuning warnanya

Sudah masuk kurikulum merdeka belajar

Dan mendorong mencapai pelajar pancasila

ADMINISTRASI GURU ONLINE

 Capaian Pembelajaran (CP) Implementasi Kurikulum Merdeka SD Fase C